< 1 >
Read!
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 2 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 3 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 4 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).

Rabu, 25 Februari 2015

PERLENGKAPAN YANG HARUS DIBAWAH SAAT UMROH



PERLENGKAPAN YANG HARUS DIBAWA SAAT UMROH

 perlengkapan dibagi menjadi 2, yaitu tas cabin (yang dibawa pribadi) dan tas bagasi (yang diserahkan kepada pihak maskapai).
Perlengkapan Tas Bagasi,

*Laki-laki
1.     KAIN IHRAM
2.     TAS SANDAL
3.     PAKAIAN KEMEJA/BATIK/KOKO (DISARANKAN BERWARNA PUTIH)
4.     CELANA KAIN
5.     PAKAIAN TIDUR
6.     KAIN SARUNG
7.     PAKAIAN DALAM
8.     PELEMBAB/HANDBODY
9.     SWEATER/JAKET
10.  ALAT SHALAT
11.   ALAT MANDI
12.   KAOS KAKI
13.   SANDAL
14.   OBAT-OBATAN PRIBADI

*Perempuan
1.     BERGO SERAGAM
2.     TAS SANDAL
3.     GAMIS /KEMEJA-ROK (DISARANKAN BERWARNA PUTIH)
4.     MUKENA ATASAN
5.     PAKAIAN TIDUR
6.     PAKAIAN DALAM
7.     SWEATER/JAKET
8.     ALAT SHALAT
9.     PELEMBAB/HANDBODY
10.   ALAT MANDI
11.     SANDAL
12.     KAOS KAKI
13.    OBAT-OBATAN PRIBADI
Perlengkapan tas Cabin :
  • BUKU BACAAN/BUKU DO’A/QUR’AN
  • JAKET UNTUK DIDALAM PESAWAT
  • HAPE/LAPTOP/KAMERA (+CHARGER), SEMUA DALAM KEADAAN MATI SAAT DALAM PESAWAT
  • DOMPET (SEBAIKNYA MAMBAWA UANG CASH SECUKUPNYA)
  • ALAT SHALAT
  • MAKANAN RINGAN/OBAT/VITAMIN PRIBADI (TIDAK DISARANKAN MEMBAWA AIR MINUM)
  • SANDAL
  • ALAT TULIS
  • SIKAT DAN PASTA GIGI


PERSIAPAN UMROH



Persiapan Umroh
Hal-hal Dalam Persiapan Umroh
Persiapan Umroh merupakan hal amat penting yang harus kita lakukan ketika hendak menjalankan ibadah ini. Umroh adalah ibadah yang dilakukan di Tanah Suci Mekah, dalam waktu sekitar sembilan hari, dan seluruh rangkaian ritual ibadah harus dilakukan seluruhnya secara tertib.
Menempuh perjalanan yang panjang, menghabiskan hari-hari di suatu negeri dengan cuaca yang sangat berbeda dengan di negeri kita, menjalankan rangkaian ibadah, dan melewatkan waktu dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, semua ini tentu membutuhkan berbagai persiapan yang matang agar ibadah umrah dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Persiapan Materiil
Umroh adalah bentuk ibadah yang untuk dapat melaksanakannya membutuhkan biaya yang relatif besar. Namun, itu bukan satu-satunya dana yang harus kita siapkan ketika hendak menjalankan ibadah umroh.
Masih ada hal-hal lain dalam persiapan umroh terkait dengan masalah keuangan (meteriil) yang harus kita penuhi sebelum berangkat umroh. Persiapan materiil yang harus kita penuhi saat akan menunaikan ibadah umroh, antara lain sebagai sebagai berikut.
1. Menyiapkan dana yang mencukupi saat di Baitullah
Muslim di Indonesia pada umumnya menunaikan umroh dengan bekerja sama dengan biro perjalanan umroh. Oleh karena itu, kita harus membayar biaya umroh sesuai dengan yang ditetapkan oleh biro perjalanan umroh yang kita pilih. Namun, tentu saja bukan ini satu-satunya dana yang harus kita siapkan. Sebagai persiapan umroh, kita tentu juga harus memiliki dana cadangan untuk uang saku, bersedekah, dan untuk berbagai keperluan selama di Tanah Suci.
2.Meninggalkan harta yang cukup untuk keluarga yang kita tinggalkan
Ketika kita hendak menunaikan ibadah umroh, kita harus meninggalkan harta yang cukup untuk keluarga yang kita tinggalkan. Kita tidak boleh meninggalkan keluarga dalam kondisi kekurangan. Hendaknya jangan menunaikan umroh yang pembiyaannya bisa mengakibatkan keluarga kita mengalami kesulitan, misalnya dengan menjual rumah, tanah, dan aset penting lainnya. Atau, kita berangkat umroh tanpa meninggalkan jaminan kecukupan untuk keluarga yang kita tinggalkan karena keterbatasan finansial kitta. Oleh sebab itu, kita betul-betul harus membuat perencanaan keuangan yang matang sebagai persiapan umroh.
3.Melunasi utang
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kita juga tidak tahu apakah ketika kita menunaikan ibadah umroh, kita akan kembali ke rumah dengan selamat. Oleh karena itu, sebaiknya jangan menunaikannya sebelum melunasi utang-utang kita. Sebab, jika kita meninggal misalnya dan masih dalam keadaan berutang, tentu ada konsekuensi yang harus kita tanggung di akhirat, meskipun kita meninggal dalam sebuah perjalanan ibadah.
4.Membersihkan harta
Kita harus memastikan bahwa harta yang kita miliki, termasuk yang kita belanjakan untuk membiayai umroh adalah harta yang halal. Sebab, akan sia-sia saja ibadah yang kita lakukan jika harta kita belum bersih dari unsur-unsur yang membuatnya tidak halal.
Persiapan Fisik
Persiapan umroh lainnya yang tak kalah penting adalah persiapan kekuatan fisik dan kesehatan. Sebab, kita harus melakukan perjalanan yang jauh, menghadapi cuaca yang sangat panas hingga 40 derajad Celcius, melakukan Thawaf 7 putaran, Sa’i dari Bukit Shafa ke Bukti Marwa yang juga harus dilakukan 7 putaran, perjalanan bolak-balik dari hotel ke masjid, dan sebagainya.
Semua ini mengharuskan kita berjalan hingga puluhan kilometer setiap harinya. Tanpa fisik yang sehat dan kuat, semua ini tentu akan sulit untuk dilakukan. Fisik yang harus kita persiapkan sebelum umroh, antara lain sebagai berikut.
1.Olahraga secara teratur
Olahraga secara teratur merupakan cara terbaik untuk menjaga kesehatan dan memperkuat daya tahan fisik kita. Jadi, sebagai persiapan umroh, kita harus mulai membiasakan diri berolahraga secara teratur.
2.Menjaga pola makan sehat
Pola makan yang baik juga merupakan kunci penting dalam pemeliharaan kesehatan. Jadi, kita pun harus menjaga pola makan agar tubuh kita sehat dan kuat sehingga mampu menjalankan ibadah umroh nantinya.
3.Membiasakan diri banyak mengonsumsi air putih
Faktanya tidak semua orang suka mengonsumsi air putih. Banyak juga orang yang minum air putih dalam jumlah yang sangat sedikit setiap harinya. Kita harus membiasakan diri dalam rangka persiapan umroh untuk banyak mengonsumsi air putih karena ketika menjalankan ibadah umroh di Tanah Suci Mekah, kita akan menghadapai cuaca yang panasnya esktrem. Jika kita tidak terbiasa minum banyak air, dan kebiasaan ini terbawa ketika kita berada di Tanah Suci, kita bisa mengalami dehidrasi yang sangat membahayakan kesehatan.
4.Melakukan general check up
General check up wajib kita lakukan sebagai persiapan umroh sebelum kita berangkat. Dengan melakukan tes kesehatan secara menyeluruh, jika ternyata kita mengalami gangguan kesehatan, akan dapat diketahui secara dini dan diakukan penanganan segera sehingga pada waktunya harus berangkat umroh, gangguan kesehatan tersebut sudah dapat disembuhkan. Jika dari general check up ditemukan bahwa kita mengidap gangguan kesehatan menetap, kita bisa meminta saran dokter apakah kita masih diperbolehkan berangkat umroh. Jika boleh, obat-obatan atau perlengkapan kesehatan khusus seperti apa yang harus kita bawa untuk mencegah penyakit tersebut kambuh di Tanah Suci nantinya.
5.Melakukan pemeriksaan kehamilan
Ini penting dilakukan sebagai persiapan umroh wanita. Segera lakukan pemeriksaan kehamilan sebelum berangkat ke tanah suci. Jika dari pemeriksaan ini kita diketahui hamil, kita harus meminta saran dokter apakah kita tetap boleh berangkat atau tidak. Jika menurut dokter kita diijinkan, kita pun harus meminta nasihat mengenai perlengkapan apa yang harus kita bawa dan tindakan-tindakan yang harus kita lakukan agar kehamilan kita tetap aman.
6.Membiasakan diri berjalan jauh di bawah terik matahari
Kondisi inilah yang akan kita hadapi di Tanah Suci nantinya. Agar tubuh kita dapat beradaptasi dengan lingkungan dan aktivitas baru ketika kita menunaikan ibadah umroh, sebaiknya sebagai persiapan umroh musim panas, kita membiasakan diri untuk berjalan jauh di bawah terik matahari
7.Vaksinasi
Melakukan vaksinasi untuk penyakit-penyakit tertentu merupakan prosedur yang wajib dijalankan oleh calon haji dan umroh. Anda tentu juga harus melakukannya dan ini berlaku untuk persiapan umroh wanita dan pria.
Persiapan Mental
Persiapan umroh yang ketiga adalah mental. Persiapan mental juga sangat penting untuk dilakukan. Persiapan mental untuk menunaikan ibadah umroh yang dapat kita lakukan, antara lain sebagai berikut.
1.Menjaga niat agar senantiasa lurus
Umroh merupakan ibadah. Jadi, kita harus menjaga hati agar niat kita menjalankan umroh semata-mata mengharap rida Allah. Jangan sampai ibadah umroh yang kita lakukan menjadi berkurang kesempurnaannya karena tebersit di hati kita sikap riya, ujub, dan sombong
2.Melatih diri agar menjadi pribadi yang sabar dan tawakkal
Di Tanah Suci, ada ribuan orang dari seluruh dunia yang juga melakukan ibadah umroh. Bertemu dengan banyak orang dengan latar belakang dan karakter yang berbeda kerap kali menguji kesabaran. Apalagi dalam kondisi kita jauh dari keluarga, lelah, dan sebagainya.
Jika tidak sabar dan tawakal, emosi mudah sekali tersulut. Hal ini tentu harus dihindari. Ada pula kejadian-kejadian yang juga menguji kesabaran, misalnya tersesat, kehilangan barang, dan sebagainya. Melatih kesabaran dan tawakal sebagai persiapan umroh sangat dibutuhkan untuk menghadapi kejadian-kejadian yang tidak diharapkan terjadi ini.
3.Memperbanyak ibadah dan mengingat Allah Umrah adalah perjananan ibadah
Perjalanan bertamu ke rumah Allah dan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus memulainya dengan jiwa yang bersih, pikiran yang tenang, hati yang lapang, dan lisan serta tindakan yang baik.
Memperbanyak amal ibadah, zikir, dan istighfar merupakan hal-hal penting yang harus kita lakukan dalam rangka persiapan umroh untuk membersihkan hati, lisan, pikiran, dan tindakan kita dari hal-hal yang negatif, sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT sebelum berangkat menunaikan ibadah umroh.
Persiapan Teknis
Persiapan teknis adalah persiapan yang harus kita lakukan terkait keberangkatan kita beribadah umroh. Persiapan umroh dalam hal teknis, antara lain sebagai berikut.
  • Melengkapi semua persyaratan administrasi.
  • Mengikuti manasik umroh.
  • Mempersiapkan semua perlengkapan umroh dan melakukan pengemasan (packing).
Itulah persiapan-persiapan umroh yang harus kita lakukan dengan sebaik mungkin sebelum kita menunaikan ibadah yang disebut sebagai haji kecil ini.

AMALAN HATI




Agungnya Amalan Hati

Hati manusia adalah organ tubuh yang paling vital. Keberadaan hati menjadi inti anggota badan yang lain. Sabda Rasulullah,
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah, jika dia baik, maka anggota tubuh akan baik semuanya. Jika dia rusak, maka rusaklah anggota tubuh yang lain. Sesungguhnya itu adalah hati.” (HR al-Bukhari, no. 52 dan Muslim, no. 4178)
Demikianlah besarnya peran hati, Karena amalan hati merupakan sesuatu yang agung dan sangat bernilai. Oleh karena itu, edisi kali ini kami mengangkat beberapa amalan hati, yang manusia sering melalaikannya, yaitu:
1. Ikhlas
Ikhlas adalah amalan hati yang paling menentukan, yang paling utama dan inti dari semua amal. Ikhlas adalah hakikat agama dan kunci dakwah para Rasul. Allah berfirman, artinya, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…” (QS. al-Bayyinah: 5)
Dalam ayat yang lain Allah berfirman, artinya, “Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).” (QS. az-Zumar: 3)
Ikhlas juga adalah inti dan ruh ibadah, ia merupakan inti diterima atau ditolaknya suatu amal, dialah yang mengarahkan jalan keselamatan atau kerugian. Ikhlas yang membawa ke Surga atau Neraka. Ketika ikhlas hilang, maka pintu Neraka terbuka. Merealisasikan ikhlas berarti Surga terbentang untuknya.
Ikhlas adalah menjadikan amal senantiasa untuk Allah dan tidak memberikannya kepada selain-Nya.
Fudhail bin Iyadh ketika menafsirkan firman Allah, yang artinya, “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. al-Mulk: 2)
Beliau berkata, “Sesungguhnya suatu amalan jika benar tetapi tidak ikhlas, maka tidak diterima. Dan jika dia ikhlas tetapi tidak benar, maka tidak diterima. Amalan diterima jika ikhlas dan benar. Ikhlas hanya untuk Allah semata dan benar sesuai dengan Sunnah Rasulullah, kemudian Fudhail membaca firman Allah, yang artinya, “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. al-Kahfi: 110)
2. Tawakal
Tawakal adalah penyandaran hati kepada Allah dalam meraih kemaslahatan dan menghindari semua bahaya dengan melaksanakan sebab-sebab yang dibolehkan syariat. Dari pengertian tawakal ini mengandung dua syarat,
Berserah diri kepada Allah dengan sebenar-benarnya.
Melaksanakan sebab-sebab yang diijinkan syariat.
Sesungguhnya tawakal merupakan amalan hati yang utama dan sarana ibadah mulia yang bisa mendekatkan diri kepada Allah. Dalam al-Qur’an, perintah bertawakal sangat banyak disebutkan. Cukup kami sebut salah satunya,
Allah berfirman, artinya, “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. al-Maidah: 23)
Dalam hadits, Rasulullah bersabda,
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Kalau seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, maka Allah akan memberi rizki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rizki pada burung, pergi di pagi hari dengan keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, no. 205)
3. Rasa Takut 
Rasa takut kepada Allah adalah kewajiban seorang mukmin. Allah berfirman, artinya,“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 175)
Syaikh as’Sa’di berkata menafsirkan ayat di atas, “Di dalam ayat ini, menunjukan wajibnya takut kepada Allah semata, dan sesungguhnya itu merupakan timbangan keimanan. Oleh karena itu, rasa takut kepada Allah tergantung kepada kadar keimanan seorang hamba.”
Masih banyak dalil lainnya baik al-Qur’an maupun Sunnah Rasulullah yang menunjukan wajibnya takut kepada Allah. Adapun kadar kewajiban takut adalah ketika rasa takut itu membawa untuk melaksanakan segala yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang syariat, juga membuatnya giat melakukan amalan-amalan sunnah serta menjauhi yang makruh dan syubhat
.
4. Syukur
Syukur yaitu pengakuan atas nikmat ilahi kepada hamba-Nya dengan mengimani-Nya dalam hati, memuji-Nya dengan lisan, serta menggunakannya dengan anggota tubuh untuk ketaatan dan beribadah kepada-Nya. Allah berfirman, artinya, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Rasulullah mencontohkan bagaimana bersyukur itu. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah shalat malam hingga kakinya pecah dan berdarah karena lama berdiri. Dikatakan kepada beliau, ‘Kenapa Anda melakukan demikian, bukankah dosa-dosa Anda yang telah lalu maupun yang akan datang telah diampuni?’ Rasulullah menjawab, “Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?” (Muttafaqun ‘alaih)
Rasulullah juga mengajarkan kepada umatnya sebuah doa untuk menolong kita agar senantiasa bersyukur,
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir pada-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu.” (HR. Abu Daud, no. 1524)
5. Ridha
Ridha adalah lawan dari benci. Secara istilah ridha terdiri dari dua hal.
Pertama, ridha hamba kepada Allah dengan tidak membenci apapun yang terjadi dari takdir-Nya.
Kedua, ridha Allah kepada seorang hamba karena melihat hamba tersebut melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
6. Sabar
Amalan hati selanjutnya adalah sabar. Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan selalu bersama Allah. Mereka mendapat kebaikan di dunia dan akhirat, mereka mendapat kemenangan dan nikmat dari Allah baik yang nampak maupun yang tidak dan Allah menjadikan kepemimpinan, bergantung kepada kesabaran dan keyakinan sebagaimana firman Allah, artinya, “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. as-Sajdah: 24)
Sabar adalah menahan diri ketika melakukan sesuatu yang diperintahkan atau ketika meninggalkan sesuatu yang dilarang Allah.
Para ulama membagi sabar pada 3 hal,
Sabar dalam ketaatan kepada Allah
Sabar dari bermaksiat kepada Allah
Sabar terhadap takdir Allah yang menyakitkan
Dalam al-Qur’an, sabar disebutkan sekitar sembilan puluh ayat. Di antara ayat tersebut salah satunya adalah keberhasilan yang diikat dengan sabar. Allah berfirman, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)
7. Takwa
Takwa adalah,
الخَوفُ مِنَ الجَلِيلِ، وَالعَمَلُ بِالتَنزِيلِ، وَالقَنَاعَةُ بِالقَلِيلِ ، وَالاِستِعدَادُ لِيَومِ الرَحِيلِ
“Rasa takut kepada yang Tinggi (Allah), Beramal dengan apa yang telah diturunkan (al-Qur’an dan Sunnah), Menerima yang sedikit, dan bersiap untuk menghadapi hari akhir.”
Takwa bisa juga berarti,
أَن تَعمَلَ بِطَاعَةِ اللهِ، عَلَى نُورِ مِنَ اللهِ، تَرجُو ثَوَابَ اللهِ، وَأَن تَترُكَ مَعْصِيَةَ اللهِ، عَلىَ نُورٍ مِنَ اللهِ، تَخَافُ عِقَابَ اللهِ
“Engkau melaksanakan ketaatan kepada Allah berdasarkan tuntunan (wahyu) dari Allah karena mengharapkan pahala dari-Nya dan meninggalkan kemaksiatan berdasarkan tuntunan (wahyu) dari Allah karena takut siksa-Nya.”
Demikianlah beberapa contoh amalan hati. semoga memberi manfaat. Wallahu a’lam bish shawab. (Redaksi Alsofwah)
[Sumber: Diterjemahkan secara bebas dan ringkas dari kitab, “Silsilah A’maalil Quluub (Syamilah),” penulis Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid]
Hatimu Adalah Rajamu






Copyright @ 2013 UMARO TRAVEL.